KEDIRE', ALAT MUSIK BAMBU DAYAK KENYAH DI DESA LONG URO
Kedire' adalah alat musik
tradisional Dayak Kenyah yang terbuat dari bambu dan labu putih kering. Alat
musik ini dirakit dari lima ruas bambu dengan panjang berbeda, lalu disambung menggunakan
kulit buah labu putih yang sudah dikeringkan dan diberi lubang. Kedire'
termasuk jenis alat musik tiup, di mana panjang bambu memengaruhi nada: bambu
panjang menghasilkan suara rendah, sedangkan bambu pendek menghasilkan suara
tinggi.
Kedire' terdiri dari tiga bagian utama. Pertama, kepala (Urung atau Kadai) yang terbuat dari labu putih kering berfungsi sebagai tempat meniup. Kedua, badan (Usah) yang terdiri dari lima ruas bambu kering dengan ukuran berbeda sebagai penghasil nada. Ketiga, ekor (Surung) yang terletak di ujung, dibuat dari ruas bambu tipis dan lebih besar, berfungsi memperbesar suara yang keluar.

Keunikan kedire' terletak
pada suara khasnya yang lembut namun dalam, sehingga biasa dimainkan untuk
mengiringi tarian adat dan upacara tradisional. Di Apau Kayan, alat musik ini
tergolong langka. Menurut masyarakat setempat, satu-satunya kedire' yang masih
ada dimiliki oleh Poi Parang (Kakek
Parang), tokoh adat di Desa Long Uro.
Kehadiran kedire' tidak
hanya sekadar alat musik, tetapi juga simbol warisan budaya yang bernilai
tinggi. Menjaga dan melestarikan kedire' berarti menjaga denyut kehidupan
tradisi Dayak Kenyah agar tetap terdengar di tengah perkembangan zaman.
Baca juga:
Kemeriahan Perayaan kemerdekaan Indonesia, Membangkitkan Semangat Kemerdekaan Diseluruh Kayan Selata
Kemeriahan Perayaan kemerdekaan Indonesia, Membangkitkan Semangat Kemerdekaan Diseluruh Kayan Selata