KEDIRE', ALAT MUSIK BAMBU DAYAK KENYAH DI DESA LONG URO

1758953483240.jpeg

        Kedire' adalah alat musik tradisional Dayak Kenyah yang terbuat dari bambu dan labu putih kering. Alat musik ini dirakit dari lima ruas bambu dengan panjang berbeda, lalu disambung menggunakan kulit buah labu putih yang sudah dikeringkan dan diberi lubang. Kedire' termasuk jenis alat musik tiup, di mana panjang bambu memengaruhi nada: bambu panjang menghasilkan suara rendah, sedangkan bambu pendek menghasilkan suara tinggi.

        Kedire' terdiri dari tiga bagian utama. Pertama, kepala (Urung atau Kadai) yang terbuat dari labu putih kering berfungsi sebagai tempat meniup. Kedua, badan (Usah) yang terdiri dari lima ruas bambu kering dengan ukuran berbeda sebagai penghasil nada. Ketiga, ekor (Surung) yang terletak di ujung, dibuat dari ruas bambu tipis dan lebih besar, berfungsi memperbesar suara yang keluar.

        Keunikan kedire' terletak pada suara khasnya yang lembut namun dalam, sehingga biasa dimainkan untuk mengiringi tarian adat dan upacara tradisional. Di Apau Kayan, alat musik ini tergolong langka. Menurut masyarakat setempat, satu-satunya kedire' yang masih ada dimiliki oleh Poi Parang (Kakek Parang), tokoh adat di Desa Long Uro.

        Kehadiran kedire' tidak hanya sekadar alat musik, tetapi juga simbol warisan budaya yang bernilai tinggi. Menjaga dan melestarikan kedire' berarti menjaga denyut kehidupan tradisi Dayak Kenyah agar tetap terdengar di tengah perkembangan zaman.

Bagikan post ini: